Francois Bougard dalam bukunya, Biographical Dictionary of the Italians (1993) mengatakan bahwa cincin adalah simbol komitmen. Begitu juga dengan cincin lamaran yang menyimbolkan pasangan tersebut telah mengikat janji.
Tren Cincin Tunangan dan Cincin Kawin
Tren ini mulai dikenal sejak tahun 860 Masehi di setiap acara sakral yang diadakan di gereja. Bermula dari kebijakan yang dikeluarkan oleh Paus Nicholas 1 dari Vatikan. Peraturan yang diterapkan ini bertujuan untuk menekan perselingkuhan yang semakin meresahkan.
Cincin dianggap sebagai simbol cinta abadi yang paling tepat dibanding perhiasan lain. Bentuknya yang bundar dan tak memiliki garis putus dipandang sebagai hubungan abadi tanpa akhir dalam sebuah hubungan.
3 Fakta Unik Cincin Lamaran
Cincin kawin menjadi pertanda bahwa perempuan yang mengenakannya telah memiliki seorang suami. Begitu juga dengan cincin untuk lamaran yang menjadi simbol pemiliknya telah menjalin hubungan serius dengan pria yang dicintainya.
Namun, sudah adakah Anda tahu bahwa dibalik cincin ini terdapat banyak fakta unik yang menarik? Berikut adalah 5 fakta unik yang patut Anda ketahui:
Harus Terbuat dari Logam Mulia
Paus Nicholas 1 mengusulkan cincin nikah maupun cincin tunangan ini sebaiknya terbuat dari logam mulia seperti emas. Harganya yang cukup tinggi menjadi bukti kesungguhan hati pria yang melamar kekasihnya.
Pemilihan bahan cincin ini juga menjadi pengingat kepada pihak laki-laki bahwa jenjang pernikahan tak bisa dianggap sebagai permainan. Baik pertunangan atau pernikahan adalah hal yang sakral dan harus dihormati oleh pasangan.
Cara Memakai Cincin
Setiap belahan bumi memiliki kebiasaan masing-masing. Khusus untuk benua Eropa dan Amerika, cincin tunangan ditumpuk di jari manis tangan sebelah kiri, bertumpukan dengan cincin kawin.
Saat upacara pernikahan, cincin tunangan untuk sementara akan dipindah ke tangan kanan. Baru setelah acara pemberkatan selesai, cincin itu diletakkan kembali di tangan kiri, tepat di jari yang mengenakan cincin kawin.
Berbeda lagi dengan kebiasaan di belahan Timur. Cincin kawin dipasang di jari manis tangan kanan, sedang cincin tunangan di tangan kiri.
Bangsa Romawi yang mempopulerkan pemakaian cincin di jari manis ini. Mereka percaya di jari ini terdapat pembuluh darah yang mengalir langsung ke jantung sehingga disebut dengan vena asmara.
Sedang bagi bangsa Yunani, jari manis menjadi perlambang dari janji suci. Selain itu dimaknai pula sebagai lambang kreativitas, kecantikan dan cinta abadi sepanjang masa.
Desain yang Unik
Cincin tunangan ini memiliki makna dan desain berbeda dari cincin kawin. Meski tak ada peraturan tertulis tapi sudah lumrah dipahami bahwa cincin nikah sebaiknya memiliki bentuk sederhana.
Hal ini dikarenakan cincin itu akan digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Sehingga desain klasik yang sederhana menjadi pilihan yang lebih tepat. Meski begitu, bukan berarti tidak boleh memilih cincin yang mewah.
Kini para pasangan muda banyak juga yang menyukai cincin nikah dengan tambahan berlian di tengahnya. Berlian akan diletakkan di cincin kawin, bisa satu butir atau lebih.
Sedang cincin pertunangan tampak lebih glamor. Terkadang tidak hanya dihiasi oleh berlian tetapi ada juga yang memilih permata. Sehingga tidak hanya terlihat cantik, tapi juga menyenangkan dan ceria.
Cincin tunangan bisa dipakai oleh pihak wanita saja atau digunakan oleh keduanya. Para kekasih jni dapat juga menentukan desain cincin bersama pasangan agar menjadi lebih berkesan.
Cincin lamaran dari The Palace Jeweler menjadi pilihan tepat bagi orang yang ingin melamar kekasihnya. Cincin tunangan yang dihiasi dengan berlian terbaik dari gerai ini menjadikannya lebih istimewa.
Belum ada tanggapan untuk " 3 Fakta Unik Cincin Lamaran Bermahkota Berlian"
Posting Komentar