Pada dasarnya ada dua jenis ruam yang kerap timbul pada anak-anak ,pertama jenis ruam biasa dan kedua jenis ruam yang disertai dengan demam. Dua jenis ruam tersebut kerap terjadi pada anak-anak. Untuk mengatasinya, Anda harus mengenal terlebih dahulu ruam anak yang terjadi pada si kecil.
Berikut ini kami akan coba menjelaskan penyebab-penyebab ruam pada anak yang tidak disertai demam. Biasanya jenis ruam ini bisa Anda atasi sendiri di rumah. Berikut penyebab-penyebabnya.
1. Ruam yang Terjadi Akibat Penggunaan Popok
Popok bisa menjadi salah satu penyebab ruam yang sering terjadi pada anak-anak. Namun ruam yang ditimbulkan akibat popok biasanya tidak disertai oleh demam. Biasanya kondisi ini akan ditandai dengan adanya jiplakan merah bekas popok yang digunakan oleh si kecil.
Untuk kondisi yang lebih parah, biasanya ruam akan mengakibatkan lecet hingga melepuh. Dalam beberapa kasus, ruam juga biasanya disertai dengan adanya bintik-bintik. Kondisi ini tidak boleh dibiarkan karena akan menyebabkan kulit si kecil menjadi perih dan panas.
2. Ruam Akibat Milia
Milia merupakan salah satu kondisi yang kerap terjadi pada orang dewasa. Meski begitu, milia juga sering terjadi pada anak-anak. Milia juga merupakan salah satu jenis ruam tanpa demam yang terjadi pada anak-anak.
Milia juga sering terjadi pada anak-anak yang masih berusia dalam hitungan hari. Milia juga merupakan jenis ruam yang tidak disertai demam yang juga sering menyerang tangan, kaki, dan juga hidung.
3. Ruam Akibat Molloscum Contagiosum
Molloscum Contagiosum merupakan jenis ruam yang diakibatkan oleh infeksi yang menular. Infeksi ini juga sering dialami oleh anak-anak yang berusia 2 hingga 11 tahun. Selain itu, juga sering terjadi pada anak-anak remaja.
Penyebab ruam Molloscum Contagiosum biasanya timbul akbiat virus dan juga bakteri. Jenis ruam tanpa demam ini juga kerap menyerang beberapa bagian tubuh anak-anak. Ruam Molloscum Contagiosum umumnya timbul di bagian kaki, tangan, tubuh , hingga wajah. Ukuran bintil ruamnya tergantung dari perkembangan penyakit.
Bintil ruam yang terjadi akibat Molloscum Contagiosum biasanya memiliki diameter sekitar 2 hingga 6 milimeter. Bentuk ruamnya sendiri yaitu berisi nanah dan juga bintik putih di bagian tengah.
4. Ruam Akibat Erythema Toxicum
Kondisi ruam akibat Erythema Toxicum biasanya terjadi pada anak-anak yang lahir. Biasanya ruam ini terjadi pada 50% anak-anak. Erythema Toxicum adalah jenis ruam yang ditandai dengan bintik-bintik yang berwarna putih, kuning, dan juga merah.
Ruam yang diakibatkan oleh Erythema Toxicum biasanya terjadi pada lengan, paha atas, tubuh, hingga wajah si kecil. Meski begitu, jenis ruam ini merupakan ruam yang tidak disertai dengan demam.
Cara Mengatasi Ruam Tanpa Demam
Beberapa jenis ruam yang kami jelaskan di atas bisa Anda atasi sendiri. Meski begitu, ada juga beberapa jenis ruam yang hanya bisa dilakukan oleh ahlinya atau dokter. Maka dari itu, perhatikanlah selalu perhatikan jenis ruam dan perkembangannya yang terjadi pada si kecil.
Contohnya jika ruam terjadi akibat popok, maka yang perlu Anda lakukan adalah dengan rajin menggantinya. Namun, jika ruam tersebut tidak kunjung sembuh, maka periksakan ruam tersebut ke dokter untuk mengetahui kondisi ruam lebih lanjut.
Dengan mengenal penyebabnya, maka Anda akan mudah untuk mengatasinya. Jika penyebabnya sulit Anda ketahui, maka konsultasikanlah kepada dokter.
Itulah beberapa jenis ruam anak yang tidak mengakibatkan demam pada anak-anak. Semoga bisa menambah wawasan Anda terkait cara mengatasi ruam tanpa demam yang kami jelaskan di atas
Belum ada tanggapan untuk "Penyebab Ruam Anak Tanpa Demam yang Harus Anda Ketahui"
Posting Komentar