Kecantikan seseorang seakan belum lengkap tanpa ada perhiasan yang menghiasinya. Kata-kata seakan terdengar dangkal, tetapi juga tidak sepenuhnya salah. Apalagi para wanita begitu banyak menggemari perhiasan hanya untuk menambah kecantikannya. Perhiasan tersebut seakan menambah kemilau dari kecantikan alami yang dimiliki seorang perempuan. Setidaknya, seorang perempuan memiliki minimal satu perhiasan menghiasi tubuhnya, seperti kalung wanita, cincin, ataupun anting.
Kesukaan seorang perempuan terhadap perempuan, bukan hanya berlangsung di jaman sekarang saja. Sudah berabad-abad terjadi, bahwa perhiasan seakan menjadi hal yang wajib tersemat di tubuh seorang wanita. Semacam tradisi yang belum bisa tergerus oleh perkembangan apapun yang pernah terjadi di dunia.
Kebanyakan, untuk perhiasan seperti Cincin Berlian, cincin dan anting, orang akan lebih memilih emas sebagai bahan utamanya. Karena terlihat lebih berkilau daan membuat tampilan tampak berkelas. Namun, apakah Anda tahu, ada bahan lain yang tidak kalah indah untuk digunakan sebagai bahan perhiasan dan memiliki kualitas yang tidak kalah baik.
Perak
Perhiasan dengan bahan perak salah satu hal yang begitu sangat diminati oleh masyarakat. Harganya juga lebih tejangkau dan memiliki kilau yang tidak kalah indah dari emas.
Ada tiga jenis perak yang biasa digunakan membuat perhiasan, yaitu:
Sterling silver: merupakan ukuran standar tinggi dari perhiasan perak yaitu 925. Perak 925 ini didapat dari pencampuran dari 92,5% dan sebanyak 7,5% campuran tembaga
Fine silver: perak jenis ini hampir mendekati emas murni yaitu terdiri atas 99,9% perak dan 0,1% bahan campuran logam lain yang sepertinya tidak begitu mempengaruhi kadar yang dimiliki oleh perhiasan ini. Berwarna abu-abu kusam dan memiliki tekstur yang lembek. Karena sifat teksturnya yang lembek ini, membuat perak jenis ini tidak terlalu baik untuk dijadikan perhiasan yang letaknya sering berbenturan. Hal ini disebabkan oleh seiring berjalannya waktu, bentuk dari perak ini menjadi berubah. Sebaiknya, jika tetap ingin memiliki perhiasan dengan bahan ini, pilihlah untuk dijadikan liontin atau anting-anting
Silver plate: perak jenis ini biasanya hanya digunakan untuk melapisi permukaan dari sebuah perhiasan. Menjadikannya memiliki kadar perak yang rendah dan tidak terlalu memiliki nilai jual lagi. Seiring berjalannya waktu, lapisannya akan mengelupas dan berubah warna
Palladium
Palladium seringnya juga disebut sebagai emas putih. Bisa sebagai alternatif pengganti ema, karena memiliki kilau yang terang, terkesan mewah, ringan dan tahan lama. Selain itu, bahan ini juga tidak menyebabkan alergi dan harganya lebih murah daripada emas.
Tungsten karbida
Logam jenis ini termasuk memiliki titik lebut yang sangat tinggi. Termasuk bahan yang tahan lama dan tidak mudah mengalami goresan. Harganya juga lebih terjangkau dan tidak mudah berkarat.
Titanium
Titanium juga sering dijadikan bahan untuk dijadikan perhiasan. Tampilannya juga tak kalah cemerlang dan tahan lama. Sayangnya, untuk sebagian orang, bahan ini dapat menyebabkan kulit menjadi alergi
Zirkonium hitam
Bahan zirkonium hitam memiliki bahan yang hampir mirip dengan titanium, bahkan memiliki kekuatan yang lebih lagi. Hal ini menyebabkan bahan ini tidak mudah terkena goresan dan berkarat. Warna asli dari bahan ini adalah abu-abu, tetapi setelah mengalami proses pembuatan dan penambahan bahan, maka warnanya menjadi kehitaman.
Platium
Bahan ini membuat perhiasan Anda tampak mewah dan berkilau. Memiliki harga yang lebih mahal dari emas dan tidak mudah berkarat. Tahan gores dan tidak menimbulkan alergi
Perhiasan memang tidak membuat serta merta menjadi cantik luar biasa, tetapi mampu membantu meningkatkan aura si pemakai dengan kemilaunya. Jangan lupa untuk memperhatikan desain perhiasan yang Anda pilih, baik itu kalung wanita, cincin atau anting, sesuai dengan karakter pribadi. Agar kepercayaan diri semakin meningkat. Semoga bermanfaat.
Belum ada tanggapan untuk " 6 Bahan Perhiasan Selain Emas"
Posting Komentar